Rabu, 11 Februari 2009

Mengapa Saya Tidak Lulus Psikotest?

Psikotest adalah salah satu tools yang digunakan para psikolog saat melakukan proses seleksi dan rekrutmen dalam penerimaan karyawan di perusahan. Meski pada dasarnya melibatkan banyak pertimbangan untuk menentukan diterima tidaknya seseorang di posisi tertentu, namun jika seseorang tidak lulus proses seleksi, seringkali psikotest yang menjadi kambing hitamnya. Mungkin karena soal-soal dalam psikotest untuk test kepribadian yang bersifat yang ambiguous atau tidak ada jawaban benar salah.
Istilah psikotest di Indonesia diterjemahkan oleh sebagian orang sebagai sebuah proses seleksi penerimaan yang menggunakan serangkaian test yang terdiri dari test kemampuan kognitif dan ability (test intelegensi) dan tes kepribadian. Beberapa perusahaan ada yang menambahkan dengan wawancara, diskusi kelompok dan tes bidang studi (tes teknis pekerjaan).
Test kemampuan kognitif atau test intelegensi, dapat terdiri dari beberapa subtest untuk mengukur intelegensi umum, kemampuan verbal, numeric, spatial, pengetahuan umum dll. Test ini mengukur suatu hal yang obyektif. Jawabannya sama pastinya dengan 1+1 =2. Benar-salah. Menghadapi test semacam ini orang akan merasa lebih nyaman, karena jawabannya sudah jelas.
Test kepribadian barangkali yang sering menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang. Test ini fungsinya mengukur aspek-aspek kepribadian seperti minat, motivasi, kebutuhan (needs), pilihan (preferences) terhadap suatu permasalahan, bahkan terkadang menggali motif-motif dasar paling pribadi dari seseorang. Test ini memang dirancang untuk bersifat ambiguous, samar, serba tak jelas, sehingga respon seseorang akan sangat bergantung pada kebutuhan, minat, motivasi dan plilihan pribadi yang akan berbeda-beda pada setiap orang. Dalam test ini tidak ada jawaban benar-salah. Semua jawaban adalah benar tergantung dari kepribadian masing-masing. Ketidak jelasan ini justru membuat psikotest mudah dikambing hitamkan jika tidak lulus dalam suatu seleksi.
Kombinasi dari nilai intelegensi seseorang, minat, kebutuhan, pilihan-pilihan pribadinya, serta kemampuan teknis yang dimiliki, akan diintegrasikan dengan kemampuan aktual yang ada pada orang tersebut yang diperoleh pada saat wawancara atau diskusi kelompok menjadi sebuah kesimpulan mengenai orang tersebut. Barangkali bukan suatu kesimpulan yang utuh, namun paling tidak dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana proses berpikirnya, cara bekerja, kebutuhan untuk bersosialisasi serta kepribadian. Inilah yang akan dijadikan pertimbangan apakah gambaran tersebut sesuai karakteristik yang dibutuhkan pada jabatan atau posisi tertentu.
Terkadang ada orang yang sensitif dengan keadaan dirinya, mungkin ia merasa memiliki banyak kekurangan yang menurutnya perlu ditutup-tutupi sehingga memberikan jawaban yang dibagus-baguskan dan bukan keadaan diri yang sebenarnya. Hasilnya adalah inkonsistensi jawaban antara hasil test yang satu dengan yang lain, terlebih jika di cross check pada saat wawancara sehingga bukannya mendapatkan kesimpulan yang positif mengenai kepribadiannya, namun justru mendapat rekomendasi : Tidak Disarankan.
Pada dasarnya semua orang memiliki kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, kecuali para Nabi. Hal ini pun disadari oleh psikolog pemeriksa atau interpreter hasil test. Sejauh kekurangan tersebut masih dapat ditolerir, tidak mengganggu proses kerja, disikapi secara dewasa oleh pemiliknya serta ia pun memiliki kelebihan lain yang dapat menunjang keberhasilan kerjanya, seringkali orang ini masih mendapat rekomendasi : Dipertimbangkan alias lulus dengan catatan tertentu atau bahkan Disarankan.
Setelah memahami sifat-sifat test di atas, sebelum mengikuti psikotest berikutnya, ada baiknya mencari informasi mengenai jenis pekerjaan atau posisi yang diminati. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik tersendiri, ada persyaratan-persyaratan tertentu guna memastikan bahwa seseorang dapat sukses atau berhasil selama ia memangku jabatan atau menjalankan pekerjaan tersebut. Mulai dari tingkat pendidikan, pengalaman serta karakteristik kepribadian. Ini disebut dengan job requirements. Dengan memahami job requirements, persiapan anda menjadi lebih matang. Beberapa situs human resources dapat memberi informasi mengenai persyaratan berbagai jabatan, mulai dari staff admin, pengacara, engineer dll. Tidak semua informasi ini sesuai dengan kondisi Indonesia, namun paling tidak bisa melengkapi gambaran mengenai pekerjaan idaman anda.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Mitra Inspira Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template