Kamis, 22 Januari 2009

Mengikuti Psikotest

Beberapa waktu yang lalu saya didatangi salah seorang tetangga yang anaknya akan mengikuti tes masuk kerja di sebuah perusahaan. Si bapak menanyakan apakah saya bisa membantu “melatih” putranya agar lulus psikotest. Psikotest memang sejak dahulu dijadikan alasan yang terkesan tidak bisa diganggu gugat untuk menggugurkan seseorang pada sebuah tes masuk kerja. Mungkin karena sifat testnya yang serba ambiguous alias nggak jelas mana benar-mana salah sehingga orang justru merasa serba salah menghadapinya.
Rasanya setiap kali orang mengetahui profesi saya, seringkali saya menerima pertanyaan atau permintaan serupa. Tentunya secara kode etik saya tidak diperkenankan “melatih” orang untuk menghadapi psikotest, tapi sebenarnya ada beberapa kiat praktis yang dapat diikuti agar orang dapat mengikuti psikotest dengan nyaman.
1. Persiapan
a. Mental :
· Latihan Soal : Latihan soal sebenarnya tidak banyak gunanya dalam hal ini, karena psikotest pada dasarnya adalah mengukur kemampuan dasar seseorang, minat, motivasi dan kepribadian, kesemuanya ini tentunya hal-hal yang cenderung menetap pada seseorang dan bukanlah hasil latihan. Tidak ada rumus tertentu yang harus dihafal atau diingat-ingat seperti ketika Anda mengerjakan tes masuk universitas. Namun untuk beberapa orang tertentu, berlatih soal-soal psikotest melalui buku-buku yang banyak dijual mungkin dapat membuat lebih nyaman atau terbiasa sebelum mengerjakan soal yang sesungguhnya. Untuk soal yang bertujuan mengukur kemampuan dasar atau intelegensi, mungkin latihan dapat dilakukan di rumah sekedar untuk mendapatkan gambaran mengenai potensi intelegensi Anda. Namun untuk soal-soal yang bertujuan mengukur kepribadian seseorang, baik melalui kuesioner atau tes menggambar, Anda perlu hati-hati mensikapinya. Saya lihat banyak orang terjebak mengikuti petunjuk, saran atau menggambar seperti contoh soal yang ada di buku latihan, yang tentunya hasil kepribadiannya akan sangat berbeda dengan si penggambar. Akibatnya psikolog yang menginterpretasi hasil tes tersebut akan mendapati banyak kontradiksi dari hasil test tersebut, dapat saja ia berpendapat bahwa ada sesuatu yang “salah” disini atau Anda dinilai tidak bersikap terbuka dan banyak menutup-nutupi kepribadian Anda atau yang paling buruk bisa jadi Anda dinilai telah berbuat curang selama test berlangsung.
· Riset : Carilah informasi mengenai perusahaan tempat Anda ingin bergabung, buatlah riset sederhana mengenai bisnisnya, struktur organisasi, filosofi, sejarah atau berita apapun yang berhubungan. Jika psikotest ini disertai dengan wawancara, maka Anda sudah siap dengan segala informasi yang mungkin akan ditanyakan oleh pewawancara. Terkadang ada beberapa tugas tidak terduga dalam test tersebut, seperti membuat sebuah essai atau komentar mengenai berita yang sedang aktual. Dengan pemahaman tersebut, Anda dapat dengan mudah menghubungkan sebuah berita aktual dengan kondisi internal perusahaan.
· Lokasi Tes : Pastikan Anda sudah mengetahui tempat test berlangsung. Anda dapat melakukan pengecekan beberapa hari sebelum test berlangsung. Yang paling mudah adalah mintalah informasi pada biro penyelenggara test atau perusahaan tersebut gedung atau tempat yang dapat Anda jadikan patokan sehingga Anda akan mudah menemukan lokasi test.
· Lamanya Tes : Pastikan Anda mendapat informasi jam berapa psikotest akan dimulai serta diprediksi akan selesai. Ini penting agar Anda dapat mengalokasikan waktu Anda sekian jam tanpa diinterupsi oleh kegiatan lain. Datanglah 15 menit sebelum dimulai agar Anda memiliki waktu untuk mengamati keadaan sekeliling atau mencari ruangan tempat test berlangsung. Untuk test bentuk klasikal, maka test akan dimulai serentak, sehingga jika Anda terlambat konsekuensinya akan terlambat atau tertinggal mengikuti subtest-subtest yang disajikan di awal. Jika memungkinkan akan ada test susulan di akhir sesi untuk peserta yang terlambat, namun jika dianggap merepotkan maka peserta ini akan di tolak sama sekali alias pulang sebelum bertempur!
b. Fisik : Tidak dipungkiri kondisi fisik akan besar pengaruhnya terhadap daya tahan dan kemampuan seseorang berkonsentrasi mengerjakan serangkaian test selama beberapa jam tanpa jeda. Pastikan Anda sudah sarapan sebelum berangkat dan cukup istirahat malamnya. Anda bisa berbekal air mineral yang dapat diminum di sela-sela test jika memungkinkan, dehidrasi bisa membuat Anda kehilangan konsentrasi lho.
2. Pelaksanaan Psikotest
a. Cara Pengerjaan Test : Psikotest umumnya terdiri 4 bagian :
· Test Kemampuan Umum (intelegensi) : Test ini bisanya terdiri dari beberapa test atau subtest, mulai dari pengetahuan umum, berhitung, angka, bahasa, gambar-gambar bidang/ruang atau gambar dengan pola-pola khusus. Untuk bisa mengerjakan dengan baik Anda perlu tahu sifat test ini, yaitu : test obyektif, artinya ada jawaban benar-salah dan dibatasi oleh waktu. Jika Anda lihat Tester atau instruktur sudah menggenggam stopwatch, maka kerjakan saja secepat-cepatnya serta dahulukan soal-soal yang mudah agar Anda memperoleh skor yang tinggi. Jika masih ada waktu baru Anda berkonsentrasi ke soal yang lebih sulit.
· Test Kepribadian : Test ini biasanya berbentuk inventory (kuesioner) dan gambar dan tidak secara khusus dibatasi waktunya. Kerjakan sebaik-baiknya sesuai dengan pilihan dan kepribadian Anda. Walaupun tidak dibatasi oleh waktu, sebaiknya Anda tidak berlama-lama berkutat mengerjakan soal-soal atau menggambar. Selain akan memperlama proses test itu sendiri, tentunya ada interpretasi khusus bagi orang-orang yang bekerja dengan lambat!
· Interview : Psikotest yang lengkap biasanya disertai dengan wawancara. Tunjukkan sikap yang wajar karena ini adalah kesempatan Anda untuk menjual diri, baik kemampuan kerja maupun penampilan. Menjawab secara jujur adalah suatu yang harus Anda lakukan dalam wawancara karena dengan mengatakan suatu kebohongan lambat laun hal ini akan diketahui selain itu pewawancara dapat saja menemukan hal-hal yang tidak konsisten dari jawaban Anda. Jika Anda merasa memiliki kekurangan, ada baiknya Anda mempersiapkan diri dengan alasan yang masuk akal mengenai upaya-upaya yang sudah dilakukan guna mengatasi keterbatasan tersebut.
· Untuk beberapa posisi tertentu, dapat disertai test teknis, misalnya yang terkait dengan pekerjaan tertentu. Saya juga pernah menemukan ada perusahaan tertentu yang menguji calon karyawannya dengan test teknis tertulis, misalnya pengetahuan tentang kimia/laboratorium , soal-soal akunting, menghitung pajak, mengestimasi harga suatu benda (untuk engineering). Terkadang untuk posisi staf admin atau sekretaris diminta membuat sebuah surat resmi dengan menggunakan komputer ataupun menghapalkan istilah-istilah medis buat calon medical representative.
b. Sikap yang Sebaiknya ditampilkan
· Meski tidak diperintahkan, bawalah alat tulis yang diperlukan, pulpen, pinsil dll. Anda juga dapat menanyakan peralatan apa yang harus dibawa jika panggilan psikotest tersebut di terima melalui telelpon. Rapikan barang-barang Anda dan letakkan hanya alat tulis di meja demi kenyamanan pengerjaan test. Letakkan tas pada tempatnya, jangan biarkan berserakan di lantai.
· Isilah setiap lembar jawaban yang dibagikan dengan nama dan data-data diri yang diperlukan di bagian identitas, juga sekiranya ada nomor urut yang harus dicantumkan di setiap lembar jawaban.
· Perhatikan semua instruksi yang diberikan oleh Tester. Setiap test atau subtest mempunyai cara pengerjaan dan aturan main yang berbeda-beda, sehingga Anda perlu berkonsentrasi memperhatikan semua instruksi yang ada. Jangan hiraukan nasehat atau pendapat rekan Anda yang menyarankan harus mengerjakan psikotest dengan cara begini begitu, fokus saja pada instruksi. Jika ruangan tempat psikotest berlangsung cukup besar dan Anda bebas memilih duduk dimanapun, maka pilihlah duduk di baris-baris terdepan bagian tengah, sehingga Anda bebas memandang informasi di depan dengan jelas.
· Setiap subtest memiliki cara pengerjaan yang berbeda-beda. Jangan segan bertanya jika Anda belum paham. Bertanyalah seperlunya, tidak perlu panik sehingga bertanya berkali-kali untuk pertanyaan atau bagian yang kurang penting atau sudah diterangkan sebelumnya, perilaku seperti ini juga sangat mengganggu peserta lainnya.
· Bertanya hanya kepada pengawas atau Tester. Bertanya pada peserta lain yang ada di kanan kiri dapat membuat Anda memperoleh interpretasi yang keliru terhadap apa yang harus dikerjakan.
· Anda harus tahu bahwa apapun sikap dan komentar Anda diobservasi secara ketat oleh Tester maupun Pengawas test. Hasil observasi ini merupakan data yang sangat berguna bagi para Pewawancara atau penulis laporan hasil psikotest. Hindari sikap atau komentar yang berlebihan mengenai sebuah test atau peserta lain, walaupun Anda hanya bermaksud bercanda. Tunjukan sikap positif dengan bekerja cepat, sigap dan jujur. Sesulit apapun test yang Anda hadapi, hindarilah keluhan meski hanya berupa heeeh… aduuh… yaah… Mengeluh hanya akan membuang-buang energi, selain itu akan memberi kesan yang negatif mengenai diri Anda.
c. Pakaian dan Assessoris Pakaian yang Anda kenakan pada dasarnya sangat tergantung pada budaya perusahaan atau tempat psikotest itu berlangsung. Ada perusahaan yang suasananya lebih santai dimana Anda dapat berpakaian casual misalnya industri periklanan, production house. Sementara pekerjaan di bidang perbankan pakaiannya lebih formal. Tentunya akan berbeda lokasi test di gedung perkantoran segitiga emas dengan situasi pabrik. Anda bisa menanyakan dress code yang diperkenankan oleh mereka, jika tidak yakin sebaiknya diperjelas karena persepsi setiap orang mengenai pakaian formal bisa berbeda.
Namun demikian, secara umum kemeja lengan panjang/pendek dengan celana panjang cukup dapat diterima bagi peserta pria. Sementara itu untuk wanita dapat menggunakan setelan two pieces atau berupa blus dan rok/celana panjang. Hindari pemakaian blue jeans kecuali Anda benar-benar yakin hal itu merupakan pakaian yang dapat diterima di perusahaan tersebut. Khusus bagi pemakai jilbab panjang, pilihlah pakaian dan jilbab yang dapat membuat Anda tampil rapi dan ringkas tanpa melanggar syariat yang Anda yakini.
Berpakaianlah senetral mungkin, dimana Anda tetap nyaman namun jika harus mengikuti wawancara atau presentasi Anda pun dapat tampil cukup resmi sehingga menampilkan kesan positif. Jika Anda memakai jaket atau topi sebaiknya dilepas dan disimpan baik-baik dalam tas Anda. Jika ruangan sangat dingin, maka mintalah ijin untuk tetap mengenakan jaket jika Anda merasa memerlukannya. Bagi wanita, hindari asessesoris yang berlebihan yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian saat Anda harus bekerja dengan cepat seperti gelang yang terlampau berat atau banyak.
Nah… mudahkan jika sudah tahu triknya? Tidak perlu mendengarkan berbagai informasi yang keliru mengenai jawaban yang harus Anda berikan di psikotest, semua itu hanya akan menyesatkan Anda. Berdoa dan bersikap positif, itu akan lebih berguna bagi Anda saat mengerjakan soal-soal psikotest. Tetap Semangat !

0 komentar:

Posting Komentar

 
Mitra Inspira Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template